Selasa, 10 Oktober 2017

RAMALAN PENJUALAN


PENGERTIAN RAMALAN PENJUALAN


Dewasa ini, ramalan penjualan adalah suatu aktivitas yang makin penting dan merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan perusahaan (business planning). Ramalan penjualan bukan hanya merupakan sebuah perkiraan tentang penjualan (sates estimate) tetapi merupakan tindakan penyesuaian kesempatan yakni pemintaan aktual dan potensial dengan usaha-usaha pemasaran yang diperlukan, agar tujuan dapat diperoleh suatu manfaat dari padanya.
Menurut Winardi (1991,220) definisi ramalan penjualan adalah Suatu Perkiraan tentang penjualan selama sebuah periode masa yang akan datang, yang ditetapkan perkiraan mana dikaitkan dengan sebuah rencana pemasaran yang disusulkan, dan yang berisikan sejumlah kekuatan-¬kekuatan yang tidak dikuasai serta kekuatan-kekuatan kompetitif.

CARA ATAU METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYUSUN RAMALAN PENJUALAN


Untuk menyusun ramalan penjualan, tentu ada bermacam-macam metode yang dapat digunakan. Ada metode yang sulit dan ada pula metode yang tidak begitu sulit. Setiap perusahaan dapat memanfaatkan beberapa metode yang sesuai dengan keinginannya.
Adapun cara-cara menyusun ramalan penjualan yang dikemukakan oleh Winardi (1991; 222) adalah sebagai berikut:
1. Survei Tentang Keinginan Pembeli ( Survei of Buyer Intention ).
2. Pengumpulan Pendapat Para Karyawan Bidang penjualan ( Pool 0f Sales Force Opinion )
3. Pandangan Para ahli ( Expert opinion )
4. Metode Pengetesan Pesan ( Market Test Method)
5. Proteksi Penjualan Masa Lampau ( Proyeksi of Past Sales)
6. Ramalan tentang Industri dan Prosentase Pangsa Pasar (Industry Forecast and share of the market percentage)
7. Analisa Tentang Produk Yang Sedang Digunakan ( Product In Use Analysis)
8. Analisa Seri Waktu ( Time Series analysis)
9. Analisa Permintaan secara Statistik ( Statistical Demand Analysis)
10. Peramalan Secara Eksponensial ( Exponential Smoothening )
11. Analisa Korelasi ( Correlation. analysis )
12. Konstruksi Model Econometric ( Econometric Model Building )
a. Survei tentang keinginan Pembeli
Metode ini merupakan ramalan penjualan yang praktis. Pendekatan ini disukai oleh para pemasar industrial. Pada cara ini orang menyusun sebuah daftar tentang semua pembeli potensial dan setelah itu disusun sebuah pemikiran tentang keinginan mereka tentang merk produsen yang bersangkutan setelah mereka di wawancarai secara tatap muka. Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan sebuah survei sampel. Dalam hubungan ini dianggap bahwa para pembeli akan memberikan bantuan mereka sepenuhnya.
b. Pengumpulan pendapatan para karyawan bidang penjualan.
Pendekatan ini berguna, apabila ternyata tidak praktis untuk melakukan survei secara langsung mengenai instansi pembeli. Pendekatan ini didasarkan atas fakta bahwa para tenaga penjualan merupakan sumber inforamasi yang paling banyak mengetahuinva. Metode demikian kerapkali diutamakan sebagai alat untuk mencapai suatu perkiraan tentang penjualan yang dapat digunakan sebagai suatu alat kontrol tentang ramalan penjualan yang diperoleh melalui cara atau pendekatan lain.
c. Pandangan para ahli
Metode ini mencakup tindakan menggunakan jasa-jasa para eskpert luar, guna mengetahui permintaan masa yang akan datang. Di samping perusahaan yang bersangkutan dapat membeli ramalan ekonomi umum atau ramalan khusus industri.
d. Metode pengetesan pasar
Metode ini sering di gunakan oleh para pemasar barang-barang konsumsi. Apabila pemasar barang-barang industrial menggunakannya maka hal tersebut dinamakan sebuah market probe.
Baca juga : Menerapkan Etika Bisnis Pemasaran Dalam Islam
  
e. Proyeksi penjualan masa lampau
Pendekatan ini menyadari fakta dasar bahwa akivitas penjualan hari ini mengalir ke aktivitas penjualan besok dan penjualan tahun lampau mempengaruhi penjualan tahun ini. Pada cara ini dilakukan dengan jalan menambahkan atau mengurangi suatu prosentase tertentu dari hasil penjualan tahun yang lampau. Metode ini cukup aman untuk perusahaan¬-perusahaan yang berada dalam industri yang relatif stabil.
f. Ramalan tentang industri dan prosentase pangsa pasar 
Metode ini berperan pada ramalan penjualan bagi industri secara keseluruhan dan perusahaan yang bersangkutanmemperkirakan pangsa pasar (market share) dengan jalan menghitung suatu prosentase yang di dasarkan atas hasil penjualan lampau atau yang diharapkan.
g. Analisa tentang produk yang sedang di gunakan
Pada metode ini orang melakukan suatu sensus tentang jumlah produk yang bersangkutan atau merk yang berhubungan erat dengan produk yang sudah di pergunakan. Orang menggunakan asumsi bahwa pasar masa yang akan datang bagi produk yang bersangkutan akan berubah langsung dengan jumlah (produk tersebut) yang telah dipergunakan.
h. Analisa seri waktu
Sebuah analisa seri waktu meliputi tindakan memisahkan trend jangka panjang, perubahan-perubahan siklus, perubahan-perubahan karena musim dan fluktuasi-fluktuasi yang tidak tetap dalam hasil penjualan perusahaan yang bersangkutan. Melalui analisa seri waktu, dimungkinkan untuk mengisolasi trend dan setelahnya di lakukan ramalan tentang penjualan.
i. Analisa permintaan secara statistic
Pada abad komputer ini., analisa permintaan secara statistik menjadi sebuah metode populer untuk meramalkan penjualan. Pada analisa seri waktu, penjualan di anggap sebagai suatu fungsi dari waktu dan faktor-faktor permintaan nyata diabaikan, tetapi analisa permintaan secara statistik berusaha untuk mencari faktor-faktor yang paling penting yang kiranya menimbulkan perubahan-perubahan dalam penjualan. Adapun faktor-faktor yang biasanya dianalisa yaitu : harga, pendapatan perorangan bersih, pengiklanan dan penduduk.
j. Peralatan secara eksponensial
Hal ini merupakan suatu teknik seri waktu yang baru. Ia menggunakan 3 macam informasi dalam rangka usaha meramalkan penjualan untuk periode tertentu.
k. Analisa korelasi
Analisa korelasi ini juga merupakan sebuah pendekatan statistik bagi peramalan. penjualan. Ia menentukan dan mengukur tingkat hubungan antara penjualan perusahaan dan sebuah atau lebih banyak faktor, yang mempengaruhi permintaan. Analisa ini terutama mempersoalkan usaha untuk menyusun sebuah persamaan, guna menerangkan fluktuasi-fluktuasi dalam penjualan, sehubungan dengan variabel-variabel independen, maksudnya penjualan dan variabel-variabel independen misalnya harga--harga, pendapatan perorangan netto dan perubahan dalam jumlah penduduk.

MANFAAN DAN TUJUAN RAMALAN PENJUALAN


Secara umum yang dimaksud dengan pengertian peramalan ( forecastin ) yaitu suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
1. Menambah kemampuan perusahaan untuk mengadakan pengawasan informasi kegiatan – kegiatan tertentu atau memperbaiki proses pemberian laporan.
2. Memungkinkan timbulnya team work diantara pimpinan.
3. Memungkinkan di buatnya jadwal – jadwal pembelian, produksi, budget penjualan dan budget alokasi pengeluaran sehingga di peroleh pedoman dasar bekerja yang relatif lebih tepat.
4.Membantu agar perencanaan suatu pekerjaan dapat diperkirakan dengan tepat
5. Merupakan suatu pedoman dalam menentukan tingkat persediaan perencanaan sehingga dapat bekerja secara optimal
6.Sebagai masukan untuk penentuan jumlah investasi
7.Membantu menentukan pengembangan suatu pekerjaan untuk periode selanjutnya

TEKNIK - TEKNIK DALAM PERAMALAN PENJUALAN



Teknik-Teknik Dalam Peramalan Penjualan
            Banyak alat dan cara yang digunakan untuk meramalkan penjualan, menurut sifatnya, cara atau metode untuk melakukan penaksiran atau peramalan tersebut dapat dibedakan menjadi dua dikemukakandalam buku M Munandar dengan judul  “Budgeting :Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja” yaitu“ (1) Bersifat Kualitatif ; (2) Bersifat Kuantitatif.” (2000 : 52-82)
 
         
Adapun penjelasan dari cara atau metode untuk melakukan penaksiran atau peramalan penjualan  di atas adalah sebagai berikut:
1.    Bersifat Kualitatif
          Merupakan cara penaksiran yang menitikberatkan pada pendapat seseorang. Cara penaksiran semacam ini mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa pendapat seseorang seringkali banyak diwarnai oleh hal-hal yang bersifat objektif. Dengan demikian ketepatan hasil taksiran menjadi diragukan.
     Adapun beberapa cara penaksiran atau peramalan yang bersifat kualitatif ini adalah :
a.       Pendapat pimpinan bagian pemasaran.
b.      Pendapat para petugas penjualan.
c.       Pendapat lembaga-lembaga masyarakat.
d.      Pendapat konsumen.
e.       Pendapat para ahli yang dianggap memahami.
2.      Bersifat Kuantitatif
    Merupakan cara penaksiran yang menitikberatkan pada perhitungan-perhitungan angka yang menggunakan berbagai metode statistik. Dengan menggunakan cara peramalan atau penaksiran yang kuantitatif semacam ini diharapkan dapat menghilangkan unsur-unsur subjektif seseorang, sehingga hasil taksirannya dapat lebih dipertanggungjawabkan. 
Namun cara ini mengandung kelemahan, yaitu adanya hal-hal yang tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti halnya selera konsumen, kebiasaan konsumen, tingkat pendidikan dan cara berfikir masyarakat, struktur individu yang berbeda dan lain sebagainya.

           Berikut ini beberapa cara penaksiran yang bersifat kuantitatif adalah sebagai berikut :
a.   Cara yang berdasarkan dari pada data historis dari suatu variabel saja, yaitu variabel yang ditaksir itu sendiri misalnya :
1. Metode Trend Bebas (Free Hand Method)
Pada dasarnya semua metode trend menggunakan prinsip yang sama yaitu berusaha mengganti atau merubah garis patah-patah dalam grafik yang dibentuk oleh data historis menjadi garis yang lebih teratur bentuknya. Metode trend bebas menentukan bahwa garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis diganti atau dirubah menjadi garis lurus dengan cara bebas berdasarkan pada perusahaan dari orang yang bersangkutan. 
2. Metode Trend Setengah Rata-Rata (Semi Average Method)
Menurut metode ini, garis lurus yang dibuat sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk dari data-data historis tersebut. Data historis tersebut dapat diperoleh dengan melakukan perhitungan-perhitungan statistik dan matematika trtentu, sehingga pengaruh unsure subjektif dapat dihilangkan.
3. Metode Trend Moment (Moment Method)
Metode trend ini menggunakan cara-cara perhitungan statistik dan matematika tertentu. Untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah yang dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian pengaruh unsure subjektif dapat dihindarkan.
4. Metode Kuadratik (Parabolic Method)
Metode kuadratik adalah metode yang digunakan untuk membentuk garis lengkung (non linier). Dalam hal ini digunakan bagi perusahaan-perusahaan yang mempunyai deretan data historis yang cenderung mengarah ke bentukgaris lengkung.
5. Metode Trend Last Square (Last Square Method)
Metode trend last square hanya merupakan penyederhanaan dari metode trend moment, sehingga mempermudah perhitungan perhitungannya.
Jangan pecahkan jerawatmu! Ada cara mengobatinya di rumah dengan mudah...
Jangan pecahkan jerawatmu! Ada cara mengobatinya di rumah dengan mudah...

b. Cara yang mendasarkan diri pada data historis dari variabel yang akan ditaksir serta hubungannya dengan data historis dari variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perkembangan variabel yang akan ditaksir tersebut.
 Cara penaksiran semacam ini misalnya :
1. Metode Regresi Tunggal 
Dimana penaksiran hanya menggunakan satu variabel yang dipengaruhi dan satu variabel bebas
   2. Regresi Ganda (Multiple Regression)
Dimana penaksirannya menggunakan satu variabel yang dipengaruhi dan lebih dari satu variabel bebas.
c. Cara penaksiran yang menggunakan metode dan statistik (trend ataupun regresi) yang ditetapkan pada berbagai analisis khusus,
 seperti misalnya:
1. Analisis Industri atau Analisis Market Share
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap keadaan industri secara keseluruhan. Dengan analisis tersebut dan dapat diketahui peranan perusahaan terhadap industri.
 Dalam kaitannya dengan budget penjualan dapat diketahui perbandingan antara penjualan perusahaan dengan penjualan seluruh industri yang berada disekitarnya. 
2. Analisis Jenis-Jenis Produk Yang Dihasilkan Perusahaan (Product Line)
Analisis jenis-jenis produk diperlukan oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis barang produksi. 
3.  Analisis Pemakaian akhir Dari Produk (End Use Analisys)
Perkembangan penjualan dari perusahaan barang industri, banyak dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan yang memprosesnya lebih lanjut. Dengan metode ini diperiksa secara lebih terperinci tentang penggunaan akhir dari produk tersebut.


Disusun Oleh :

YOSSIE FADILA / 15101288



Rabu, 19 Juli 2017


UJIAN AKHIR SEMESTER
MANAJEMEN KEUANGAN






OLEH :

YOSSIE FADILA / 15101288





PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIA MALANG
KampusI: Jl. Soekarno-Hatta/Rembuksari 1A Malang Kampus II: Jl.Borobudur 21 Malang
TAHUN 2017




ANALISIS FUNDAMENTAL
PT Bank Negara Indonesia Tbk




A. DATA DEVIDEN PT. Bank Negara Indonesia Tbk


TAHUN
TANGGAL PEMBAYARAN
DEVIDEN
1996
13 JUNI 1997
V
1997
07 AGUSTUS 1998
V
1998
-
-
1999
-
-
2000
-
-
2001
28 OKTOBER 2002
V
2002
05 NOVEMBER 2003
V
2003
21 JULI 2004
V
2004
07 JULI 2005
V
2005
04 JULI 2006
V
2006
02 JULI 2007
V
2007
04 JULI 2008
V
2008
07 JULI 2009
V
2009
24 JUNI 2010
V
2010
30JUNI 2011
V
2011
30 MEI 2012
V
2012
16 MEI 2013
V




B. ANALISIS PT. Bank Negara Indonesia Tbk 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) membagikan dividen sebesar Rp3,96 triliun, atau 35 persen dari perolehan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp11,34 triliun.
Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta menjelaskan, bahwa 65 persen dari laba bersih atau sebesar Rp7,37 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Khusus dividen bagian pemerintah atas kepemilikan 60 persen saham sebesar Rp2,38 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara di Bank Indonesia,” ucapnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BNI di Gedung BNI, Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017

Ditahun 1998 sampai dengan tahun 2000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tampaknya tidak akan membagikan laba usaha dalam bentuk dividen kepada pemegang saham karena  sesuai dengan rencana perusahaan untuk terus memperkuat rasio kecukupan modal (CAR) di atas 20%.

C. IKHTISAR KEUANGAN PT. Bank Negara Indonesia Tbk 







D. DAFTAR PUSTAKA

http://www.bni.co.id/id-id/hubinvestor/kinerjakeuangan/ikhtisarkeuangan.aspx
https://www.google.com/search?q=DIVIDEN+BNI&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab




Jumat, 16 Juni 2017


BUSINESS PRACTICE 4
PRESENTASI III



Pekerjaan Unik
Kelompok 13 membahas tentang perusahaan unik, Profesional Sleeper
DiNew York ada beberapa pekerjaan unik salah satunya profesional sleeper, yang bertujuan untuk mencoba produksi kasur yang mereka produksi untuk dapat mengetahui detak jantung si pelaku profesional sleeper dapat tidur pulas atau tidak sementara gaji untuk yang menjadi profesional sleeper ini sekitar 16jt/bulan, selain digunakan oleh perusahaan produksi kasur beberapa hotel juga memperkejakan untuk mengetahui acuan pelayanan


Kelompok 11 membahas tentang Game Tester juga merupakan pekerjaan unik di Ubisoft yang merupakan sebuah perusahaan Permainan Video yang berpusat di Rennes, Perancis. Tugas game tester di perusahaan ini adalah Penguji video game bekerja dengan video game pra-rilis untuk menemukan, melaporkan, dan memperbaiki kekurangan, bug, dan kesalahan dalam permainan. Pekerjaan ini memungkinkan seseorang bermain video game hingga 70 jam per pekerjaan dan mendapatkan bayaran untuk itu. Mungkin para pecinta game sangat cocok dengan pekerjaan ini.Game Tester digaji $ 10 sampai $ 100 per jam atau $ 18.000 sampai $ 80.000 per tahun dengan rata-rata $ 49.000 atau setara dengan kurang lebuh 630.000.000 per tahun. Banyak kriteria untuk menjadi game tester, tetapi kemungkinan yang paling diutamakan adalah memiliki pengalaman dan passion di dunia gamer minimal 2 tahunatau pengalaman pengujian software. Melakukan tes setiap hari untuk memastikan stabilitas Game adalah salah satu tanggung jawab dari game tester.


kelompok selanjutnya mengambil contoh bukan untuk Profesi yang Unik tetapi Produk yang Unik yaitu Kopi Jos (Kopi Arang). Kopi Arang yang sangat hits di Angkringan Jogja membuat Bapak Agung asli Mojokerto melakukan risetnya terhadap Kopi Arang Jogja tersebut. Dan membawa risetnya ke Mojokerto hingga mendirikan Angkringan Surodinawan yang menu utamanya yaitu Kopi Arang yang di pelopori Angkringan Jogja.
Awal pertama berdirinya hanya di depan rumah seperti Warkop biasa, tetapi berjalannya waktu peminat Kopi Arang di Mojokerto sangat bagus dan kemudian dikembangkan menjadi Angkringan luas di daerah Surodinawan. Harga per Kopi Arang di brandol sangat murah yaitu Rp 3.500, yang menjadikan unik Kopi Arang ini adalah kopi yang diberikan Arang panas 2-4biji dan membuatya beda dibanding kopi-kopi yang lainnya. Kopi Arang juga mempunyai khasiat untuk yang mengkonsumsinya, Kopi Arang ini rendah kafein, mengikat polutan dan racun dalam tubuh dan dapat mengobati asam lambung, masuk angin juga panas dalam.

Kamis, 15 Juni 2017

NILAI WAKTU UANG



Tahukah anda bahwa nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan. Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang.

Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uang sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang satu juta di masa sekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di jaman dulu disebut juga dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut perlahan menghilang dan digantikan dengan sebutan milyuner.

Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di balik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan. Contoh kasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengan total pengembalian atau return sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.

1. Nilai yang akan datang (Future Value)

Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.
Nilai waktu yang akan datang dapat dirumuskan sbb;
Future Value = Mo ( 1 + i )n
Mo = Modal awal
i = Bunga per tahun
n = Jangka waktu dana dibungakan
Contoh 1 :
Tuan Budi pada 1 januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp. 10.000.000,-dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10 % per tahun, maka pada 31 Desember
2005 Tuan Budi akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal ppoko ditambah bunganya.
Perhitungannya sebagai berikut:
Future Value = Mo ( 1 + i )n
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 )1.
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 ).
FV = 10.000.000 + 1.000.000 . FV = 11.000.000
Jadi nilai yang akan datang uang milik Tn Budi adalah Rp. 11.000.000,-
2. Nilai Sekarang (Present Value)

Present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.
Misalkan:
P: Nilai sekarang dari uang sebanyak A
t: Tahun yang akan datang.
r: Tingkat bunga
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.r: Tingkat bunga
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendatang, maka
P(1+rt) = A
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalah ini: A = 10.000,-.   r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56

3. Nilai masa datang dan nilai sekarang

Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value) merupakan penjabaran dari bunga majemuk.

4. ANNUITY (Annuitas)

Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.

A. Anuitas biasa (ordinary)

adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)

B. Anuitas terhutang

Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )

C. Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)

Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.

D. Anuitas Abadi

Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i

E. Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata

Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r
Langkah 1.
Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1:
$100 (0,9434) = $ 94,34
Langkah 2.
Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun. Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas 4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2:
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun))
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun)
Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434)
Pvanuitas= $653,80
Langkah 3.
Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7
$1000(0,6651) = $ 665,10
Langkah 4.
Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut :
$ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24

F. Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya

Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.

G. Amortisasi Pinjaman

Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya ( bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau angsuran sampai jatuh tempo.
Dalam pembayaran angsuran terkandung : pembayaran cicilan hutang dan bunga.
Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas.
Pinjaman atau loan, diterima pada saat ini atau present value sehingga konsepnya menggunakan present value annuity (PVIFA).
Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau diakhir periode.
Formula dapat disesuaikan dengan antara annuity due atau ordinary annuity.
Pada saat jatuh tempo nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol.
Pembayaran bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat semakin menurun.





dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendatang, maka
P(1+rt) = A
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalah ini: A = 10.000,-.   r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56

3. Nilai masa datang dan nilai sekarang

Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value) merupakan penjabaran dari bunga majemuk.

4. ANNUITY (Annuitas)

Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.

A. Anuitas biasa (ordinary)

adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan.
Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)

B. Anuitas terhutang

Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )

C. Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)

Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.

D. Anuitas Abadi

Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i

E. Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata

Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r
Langkah 1.
Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1:
$100 (0,9434) = $ 94,34
Langkah 2.
Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun. Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas 4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2:
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun))
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun)
Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434)
Pvanuitas= $653,80
Langkah 3.
Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7
$1000(0,6651) = $ 665,10
Langkah 4.
Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut :
$ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24

F. Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya

Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun.

G. Amortisasi Pinjaman

Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya ( bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau angsuran sampai jatuh tempo.
Dalam pembayaran angsuran terkandung : pembayaran cicilan hutang dan bunga.
Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas.
Pinjaman atau loan, diterima pada saat ini atau present value sehingga konsepnya menggunakan present value annuity (PVIFA).
Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau diakhir periode.
Formula dapat disesuaikan dengan antara annuity due atau ordinary annuity.
Pada saat jatuh tempo nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol.
Pembayaran bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat semakin menurun.



Disusun oleh :
Yossie Fadila / 15101288

seleksi magang bakti bca malang

PENGALAMAN SELEKSI MAGANG BAKTI BCA KANWIL VII MALANG 2019 Hallo semuanya, selama ini aku bikin blog buat materi manajemen. nah alhamduli...